Jika Anda Ingin Kaya, Silakan Baca Tulisan Ini..
Hallo Teman... Bersama Tung Desem Waringin
Apapun yang Anda Pelajari, atau apapun yang Anda sedang kerjakan maka harus pelajari bisnisnya.
BELAJAR MASAK ≠ JADI TUKANG MASAK
Anda ingin
kaya dari bisnis kuliner, jangan hanya belajar memasak. Bisa-bisa nanti
Anda hanya berakhir menjadi tukang masak. Untuk itu, pelajari juga cara
berbisnis pada bidang tersebut bisnis restoran, atau buka usaha dan
bercabang dimana-mana.
BELAJAR POTONG RAMBUT ≠ JADI TUKANG PANGKAS RAMBUT
Sekarang Anda belajar mangkas rambut, nantinya bisa jadi tukang pangkas rambut. Memangnya tidak boleh?
Boleh saja, tapi akan lebih baik Anda belajar bisnisnya, lebih
mengembangkannya pada sektor-sektor lain seperti membuat bisnis sampo
atau jaringan salon.
BELAJAR NYETIR ≠ JADI SUPIR
Belajar
menyetir, nantinya bisa jadi supir. Lebih baik Anda mempelajari cara
bisnisnya seperti bisnis taxi online, atau membuka les menyetir dengan
beberapa cabang yang tersistem.
Oleh sebab
itu, jika Anda ingin kaya lebih cepat maka Anda harus belajar cara
bisnisnya. Nilai tambah tidak harus nilai tambah Anda sendiri, faktor
kali tak perlu faktor kali Anda sendiri.
Salam Dahsyat,
Tung Desem Waringin
Menjadi kaya barangkali merupakan sebuah harapan yang digenggam oleh
banyak orang. Sebab, tanpa kekayaan dan penghasilan yang cukup melimpah,
kita bisa termehek – mehek mengikuti kenaikan harga barang yang terus
meliuk-liuk.
Tanpa rezeki yang terus mengalir, kredit sepeda motor atau mobil yang
kita ambil bisa macet di tengah jalan. Atau mungkin kita dipaksa untuk
terus nebeng di rumah kontrakan (dan sudah rumah kontrakan, sempit lagi.
Doh.) Dan ah, bukankah anak-anak kita butuh pendidikan yang layak.
Tanpa nafkah yang memadai, bagaimana kita yakin mereka akan punya masa
depan yang kinclong?
Jadi apa kiat dan rahasia menjadi kaya, kalau begitu? Oke, sebentar
lagi jawabannya akan dengan renyah disajikan disini. Namun sebelum Anda
melanjutkan membaca tulisan ini, silakan tundukkan kepala, dan awali
hari kerja Anda di pagi ini dengan doa : mudah-mudahan rezeki yang penuh
keberkahan akan terus mengalir dalam diri kita semua.
Studi mengenai wealth management (atau cara mengelola kekayaan)
menyimpulkan bahwa ada satu rahasia besar namun sangat simpel yang
membuat orang bisa menjadi kaya raya. Mereka menyebut cara simpel itu
sebagai : leverage (daya ungkit). Atau : X Factor. Dalam bahasa kita
disebut sebagai : faktor kali.
Tiga contoh sederhana berikut akan menjelaskan apa itu faktor kali.
Tempo hari ada anak muda lulusan D-3 usia 35-an yang membuka lapak untuk
berjualan es cendol di sudut pusat perbelanjaan. Ia bercerita
keuntungan bersih dari jualan es cendol itu sebulan mencapai 3 juta.
Hmm. Lumayan. Ya sangat lumayan pak, sebab saya punya 10 lapak, ujarnya
dengan sumringah.
10 lapak itu adalah faktor kali. Dan dengan itu, dalam sebulan ia bisa menggenggam 30 juta dengan mulus.
Contoh lain adalah rekan saya yang punya usaha menyediakan jasa
outsourcing tenaga office boy atau OB (sekarang mana ada office boy yang
jadi karyawan permanen). Untuk setiap tenaga OB ia meminta fee 50
ribu/bulan dari kliennya – sebuah angka yang lazim diberlakukan oleh
penyedia jasa outsourcing. Angka yang cukup kecil sebenarnya. Cuman,
teman saya itu memasok 1000 tenaga OB setiap bulannya, di berbagai
pabrik yang tersebar di Jabodetabek.
1000 orang OB itu adalah faktor kali. Dan dengan faktor kali ini,
rekan saya itu mendapat 50 juta per bulan dengan mulus. Alhamdulilah.
Contoh terakhir adalah anak muda yang kena PHK, dan kemudian
mendirikan usaha berjualan obat herbal secara online. Melalui web yang
melintas batas dunia maya, ia berhasil menjaring 100-an reseller yang
menjadi partner usahanya.
100-an reseller itu adalah faktor kali. Dan inilah yang membuat anak
muda penjual obat herbal itu bisa mendapat keuntungan bersih Rp 25 juta
per bulan (dan oh ya ia juga baru saja membeli Kijang Innova terbaru).
Dari tiga contoh diatas menjadi jelas apa itu FAKTOR KALI.
Inilah sebuah faktor yang membuat rezeki kita bisa meningkat
berkali-kali lipat; tanpa kita harus melipatgandakan tenaga/diri kita.
Sebab dengan faktor kali, kita memanfaatkan orang lain untuk
menggelembungkan kekayaan kita.
Nah sayangnya, bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, Anda tidak
bisa menemukan faktor kali itu. Bahkan sebaliknya, Anda-lah yang
dimanfaatkan (atau di-eksploitasi) untuk menjadi faktor kali bagi
juragan pemilik bisnis dimana Anda bekerja. Juragan pemilik bank
misalnya, bisa tidur leyeh-leyeh namun bisnisnya tetap terus mekar.
Sebab ribuan kantor cabang dan karyawan didalamnya, telah menjadi faktor
kali yang melipatgandakan kekayaan sang juragan besar itu.
Wah jadi gimana dong kalau ternyata selama ini kita ternyata hanya menjadi “korban faktor kali”.
Jawabannya memang sudah jelas : kita hanya akan bisa mendapatkan faktor kali, jika
kita punya usaha atau bisnis sendiri. Menjadi entrepreneur atau
berwirausaha. Atau ya seperti contoh diatas tadi : berjualan es cendol,
atau menyediakan jasa OB atau membikin usaha penjualan obat herbal.
FAKTOR KALI. Inilah sebuah prinsip yang sangat simple, namun memiliki peran yang amat besar untuk membawa kekayaan dalam kehidupan kita.
Silakan terapkan prinsip sederhana itu, dan mudah-mudahan Anda semua bisa menjadi orang-orang KAYA : kaya harta, kaya ilmu dan kaya pahala.
Oleh : Yodhia Antariksa (www.strategimanagemen.net)
ya
BalasHapus